Translate

Friday, September 19, 2014



KEMATIAN RAJA BALDWIN KE IV, DAN  JATUHNYA YERUSALEM
Di dalam sejarah ada banyak orang orang hebat ataupun kejam yang sangat berpengaruh, semua peristiwa di dalam kehidupan mereka dapat mempengaruhi orang banyak, kelahiran mereka, pernikahan mereka,keputusan yang mereka ambil dan kematian mereka..
Termasuk sang raja “leper” Baldwin IV dari Yerusalem yang mana kematiannya membuka babak baru dalam sejarah dan merubah alur sejarah untuk selama lamanya.



.SIAPAKAH RAJA BALDWIN IV DARI YERUSALEM?
Baldwiin IV lahir di Yersualem pada musim semi di tahun 1161 dan meninggal pada tanggal 16 Maret 1185(pada umur 24 tahun)
Dia merupakan anak dari Almaric I dan Agnes dari Courtenay, Baldwin menghabiskan masa kecilnya belajar filsafat, hukum dan ilmu peperangan dari sejarahwan William of Tyre
Gurunya, William of tyre adalah orang pertama yang menemukan tanda tanda penyakit leper/leprosy saat Baldwin sedang bermain bersama kawan kawannya, sebagai seorang yang mengidap leper Baldwin tidak diharapkan untuk menjadi pemimpin yang memiliki kapabilitas yang tinggi, tapi justru dia adalah salah satu raja terhebat dalam sejarah walaupun menderita karna penyakit lepernya beliau masih mampu melindungi dan memimpin kerajaan Yerusalem melalui invasi Fatimid mesir, emirat Alepo, Damaskus dan yang terburuk saat mereka semua bersatu di bawah kepemimpinan Sultan Salahudin/saladin si orang Kurdish. Kebijakan, kharisma dan wibawa sang raja membuat dia di hormati baik oleh bawahannya maupun lawan dan sekutunya.

KEMATIAN SANG RAJA
Saladin yang mana sudah mulai menaklukan para rivalnya di dunia Arab, mulai memasuki wilayah  kerajaan Yeruslaem
Pada musim semi di tahun 1182 Reynald de chatalion anak buah dari/ vassal dari raja Bladwin menyerang sebuah Iring iringan milik sultan Saladin, hal ini tentu memancing emosi sultan saladin sultan, pada tahun 1183 saladin pun mengirimkan pasukannya untuk menyerang benteng milik Reynald, Krak des chevaliers ketika sebuah upacara pernikahan yang di sponsori reynald antara Issable dan Guy de Lusigan
Raja Baldwin pun memimpin pasukannya untuk melindungi benteng krak des chevaliers. Kedua pasukan bertemu  di depan gerbang krak des chevaliers
Saladin dan Baldwin  bernegoisasi sebelum peperangan di mulai, sebuah kesepakatan pun di capai, sebuah gencatan senjata bisa di laksanakan asal reynald di hukum oleh raja Baldwin. Raja Baldwin sendiri merasa malu dengan tingkah laku reynald serta sekutunya Guy de Lusigan(saudara iparnya yang menikah dengan adik perempuannya sybilia) yang bertindak layaknya barbar dan jauh dari kata chilvary, memutuskan untuk mengasingkan reynald di kota Ascalon , di tahun berikutnya raja Baldwin menguraoi keponakannya Baldwin ke V sebagai pewaris tahkta Yerusalem , dan pamanya raymond dari tripoli sebagai pelaksana raja atau regent. Akhirnya pada tahun 1185 tanggal tanggal 16 bulan maret sang raja meninggal dunia

PERTEMPURAN HATTIN, KEBODOHAN GUY DAN REYNALD, JATUHNYA YERUSALEM
Tepat satu tahun setelah kematian Baldwin ke IV, Baldwin ke V meninggal dunia, istri sibilya guy de lusigan mengambil kesempatan ini untuk merebut kekuasaan dan mengklaim dirinya sebagai raja.
Tanggal 2 juli tahun 1187 saladin yang sudah mengepung kota tiberias, mencoba untuk memancing reynald dan guy untuk menggrakan pasukan dari acre ke tiberias di sepanjang jalan dari acre ke tiberias hanya ada sedikit oasis dan anak sungai dan semua sumber air itu di kuasai oleh pasukan Ayubid milik saladin, setengah dari pasukan Jerusalem meninggal karena dehidrasi, pada tanggal 4 juli di bukit hattin pasukan yerusalem yang sudah di kepung dan kelelahan di gempur habi habisan pasukan ayubid, kalah jumlah hampir 2 banding1 (42.000 ayubid melawan 25.000 laskar yerusalem) pasukan yerusalem yang di sokong pasukan templar, hopitaler, dan berbagai serdadu bayaran serta milisi nasrani timur tengah setempat seperti turcopoles bertarung mati matian, pada akhir pertempuran laskar yerusalem  mengalami kekalahan pemipmin pasukan yerusalem Guy dan Reynald di penggal atas perintah saladin. Dengan kekalahan ini kota yerusalem terbuka untuk serangan langsung dan saladin mengambil kesempatan ini..
Saladin mengumpulkan sisa pasukannya dan mengepung yerusalem, pasukan yerusalem terdiri dari 6000 pasukan yang mana kebanyakan adalah pasuan dadaakan di pimpin oleh anak dari grandmaster Raymond de ibelin, balian de ibelin melakukan perlawan terhadap pasukan saladin yang berjumlah 20.000-30.000 pasukan professional dan bayaran mulai dari tanggal 20 september samapai tanggal 2 oktober. Pada akhirnya Balian menyerah dengan syarat warga Yerusalem tidak di lukai atau di rampok sedikitpun seperti warga kota kota lain selama kampanye Saladin.

Jika saja raja Baldwin ke IV tidak meninggal kerajaannya tidak akan jatuh sebegitu mudahnya, sungguh sebuah kematian yang merubah alur sejarah
Pada akhirnya kaisar Frederick ke II dari Romawi Suci berhasil merebut kembali Yerusalem tapi bukan dengan pedang dan panah melainkan diplomasi, menggenapi usaha merebut Yerusalem kembali yang gagal dilaksanakan oleh kakeknya Frederick I Barbarossa dan kompatriotnya Raja Richard the Lionheart pada perang salib ketiga.