KEMATIAN RAJA BALDWIN KE IV, DAN JATUHNYA YERUSALEM
Di dalam sejarah ada banyak orang orang hebat ataupun kejam yang sangat berpengaruh, semua peristiwa di dalam kehidupan mereka dapat mempengaruhi orang banyak, kelahiran mereka, pernikahan mereka,keputusan yang mereka ambil dan kematian mereka..
Termasuk
sang raja “leper” Baldwin IV dari Yerusalem yang mana kematiannya membuka babak
baru dalam sejarah dan merubah alur sejarah untuk selama lamanya.
.SIAPAKAH RAJA BALDWIN IV DARI
YERUSALEM?
Baldwiin IV
lahir di Yersualem pada musim semi di tahun 1161 dan meninggal pada tanggal 16
Maret 1185(pada umur 24 tahun)
Dia
merupakan anak dari Almaric I dan Agnes dari Courtenay, Baldwin menghabiskan
masa kecilnya belajar filsafat, hukum dan ilmu peperangan dari sejarahwan
William of Tyre
Gurunya,
William of tyre adalah orang pertama yang menemukan tanda tanda penyakit
leper/leprosy saat Baldwin sedang bermain bersama kawan kawannya, sebagai
seorang yang mengidap leper Baldwin tidak diharapkan untuk menjadi pemimpin
yang memiliki kapabilitas yang tinggi, tapi justru dia adalah salah satu raja
terhebat dalam sejarah walaupun menderita karna penyakit lepernya beliau masih
mampu melindungi dan memimpin kerajaan Yerusalem melalui invasi Fatimid mesir,
emirat Alepo, Damaskus dan yang terburuk saat mereka semua bersatu di bawah
kepemimpinan Sultan Salahudin/saladin si orang Kurdish. Kebijakan, kharisma dan
wibawa sang raja membuat dia di hormati baik oleh bawahannya maupun lawan dan
sekutunya.
KEMATIAN SANG RAJA
Saladin yang
mana sudah mulai menaklukan para rivalnya di dunia Arab, mulai memasuki
wilayah kerajaan Yeruslaem
Pada musim
semi di tahun 1182 Reynald de chatalion anak buah dari/ vassal dari raja
Bladwin menyerang sebuah Iring iringan milik sultan Saladin, hal ini tentu memancing
emosi sultan saladin sultan, pada tahun 1183 saladin pun mengirimkan pasukannya
untuk menyerang benteng milik Reynald, Krak des chevaliers ketika sebuah
upacara pernikahan yang di sponsori reynald antara Issable dan Guy de Lusigan
Raja Baldwin
pun memimpin pasukannya untuk melindungi benteng krak des chevaliers. Kedua
pasukan bertemu di depan gerbang krak
des chevaliers
Saladin dan
Baldwin bernegoisasi sebelum peperangan
di mulai, sebuah kesepakatan pun di capai, sebuah gencatan senjata bisa di laksanakan
asal reynald di hukum oleh raja Baldwin. Raja Baldwin sendiri merasa malu
dengan tingkah laku reynald serta sekutunya Guy de Lusigan(saudara iparnya yang
menikah dengan adik perempuannya sybilia) yang bertindak layaknya barbar dan jauh
dari kata chilvary, memutuskan untuk mengasingkan reynald di kota Ascalon ,
di tahun berikutnya raja Baldwin menguraoi keponakannya Baldwin ke V sebagai
pewaris tahkta Yerusalem , dan pamanya raymond dari tripoli sebagai pelaksana
raja atau regent. Akhirnya pada tahun
1185 tanggal tanggal 16 bulan maret sang raja meninggal dunia
PERTEMPURAN HATTIN, KEBODOHAN GUY DAN REYNALD, JATUHNYA YERUSALEM
Tepat satu
tahun setelah kematian Baldwin ke IV, Baldwin ke V meninggal dunia, istri
sibilya guy de lusigan mengambil kesempatan ini untuk merebut kekuasaan dan
mengklaim dirinya sebagai raja.
Tanggal 2
juli tahun 1187 saladin yang sudah mengepung kota tiberias, mencoba untuk
memancing reynald dan guy untuk menggrakan pasukan dari acre ke tiberias di
sepanjang jalan dari acre ke tiberias hanya ada sedikit oasis dan anak sungai
dan semua sumber air itu di kuasai oleh pasukan Ayubid milik saladin, setengah
dari pasukan Jerusalem meninggal karena dehidrasi, pada tanggal 4 juli di bukit
hattin pasukan yerusalem yang sudah di kepung dan kelelahan di gempur habi
habisan pasukan ayubid, kalah jumlah hampir 2 banding1 (42.000 ayubid melawan
25.000 laskar yerusalem) pasukan yerusalem yang di sokong pasukan templar,
hopitaler, dan berbagai serdadu bayaran serta milisi nasrani timur tengah
setempat seperti turcopoles bertarung
mati matian, pada akhir pertempuran laskar yerusalem mengalami kekalahan pemipmin pasukan
yerusalem Guy dan Reynald di penggal atas perintah saladin. Dengan kekalahan
ini kota yerusalem terbuka untuk serangan langsung dan saladin mengambil
kesempatan ini..
Saladin
mengumpulkan sisa pasukannya dan mengepung yerusalem, pasukan yerusalem terdiri
dari 6000 pasukan yang mana kebanyakan adalah pasuan dadaakan di pimpin oleh
anak dari grandmaster Raymond de ibelin, balian de ibelin melakukan perlawan
terhadap pasukan saladin yang berjumlah 20.000-30.000 pasukan professional dan
bayaran mulai dari tanggal 20 september samapai tanggal 2 oktober. Pada
akhirnya Balian menyerah dengan syarat warga Yerusalem tidak di lukai atau di
rampok sedikitpun seperti warga kota kota lain selama kampanye Saladin.
Jika saja
raja Baldwin ke IV tidak meninggal kerajaannya tidak akan jatuh sebegitu
mudahnya, sungguh sebuah kematian yang merubah alur sejarah
Pada
akhirnya kaisar Frederick ke II dari Romawi Suci berhasil merebut kembali Yerusalem
tapi bukan dengan pedang dan panah melainkan diplomasi, menggenapi usaha
merebut Yerusalem kembali yang gagal dilaksanakan oleh kakeknya Frederick I
Barbarossa dan kompatriotnya Raja Richard the Lionheart pada perang salib ketiga.