
Kerajaan Singasari
merupakan sebuah Kerajaan yang terletak di Jawa Timur dan beribukota di
Tumapel. Kerajaan ini berlangsung selama hanya kurang dari seabad dimana saat
raja terakhirnya di bunuh kerajaan ini ditaklukan oleh Kediri. Sampai akhirnya
Kediri di “telan” oleh kerajaan Majapahit.
Berikut sumber sumber
sejarah yang membuktikan keberadaan singasari:
o
Kitab Pararaton
o
Kitab Negarakertagama
o
Prasasti – prasasti
o
Berita dari China
o
Peninggalan – peninggalan berupa
bangunan candi dan patung/arca
Awal berdinya Singasari
Menurut kitab para Raja
alias pararaton pendiri Singasari
merupakan Ken Arok seorang budak yang atas izin pendeta Longgawe dapat mengabdi
di Tumapel yang pada waktu itu merupakan bagian dari Kediri. Setelah cukup lama
mengabdi pada sang Raja Tumapel. Tunggul
Ametung, Ken Arok berniat untuk menikahi Ken Dedes isteri dari Tunggul Ametung
yang elok parasnya. Untuk dapat merebut Ken Dedes Ken Arok membununuh Tunggul Ametung
dengan keris Empu Gandring. Setelah berhasil membunuh sang Raja Ken Arok dengan bantuan para pendeta Budha menyreang
Kediri dan berhasil menaklukannya dalam sebuah pertempuran di Ganter , maka
lahirlah Singasari dari reruntuhan
Kediri. Lalu Ken Arok mendapat gelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang
Amurwabhumi dan membentuk dinasti yang bernama Dinasti Girindrawangsa (Dinasti
Keturunan Siwa) yang menunjukan bahwa mungkin
Ken Arok adalah seorang penyembah Dewa Shiva/Syiwa. Ken Arok sendiri terbunuh
lima tahun kemudian oleh Anusapati anak dari Tunggal Ametung, pada tahun yang sama(1227) Anusapati
naik takhta dan Ken Arok sendiri di makamkan di kegenengan.
Raja-Raja Kerajaan
Singasari
Pergantian penguasa di Singasari tidaklah selalu damai
dan lancar, namun penuh dengan intrik dan pertumpahan darah. Berikut adalah
silsilah adalah daftar dari raja-raja Singasari:
- · Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
- · Anusapati (1247 - 1249)
- · Tohjaya (1249 - 1250)
- · Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
- · Kertanagara (1272 - 1292)
Pencapaian Singasari
Singasari pada masa
Kertanegara merupakan sebuah Negara besar nan maju pada masa kartenegara di
mana Singasari berhasil memperluas wilayahnya dalam berbagai ekspedisi seperti
ekspedisi Pamalayu.Selain itu Kertanegara
juga memperbaiki system birokrasi dengan menggantikan Bupati-Bupati yang tak
sejalan pikiran dengannya contohnya: Patih Raganata di ganti oleh Aragani.
Pada masa kertanegara
Singosari juga menjadi tempat mekarnya perpaduan dari budaya Hindhu dan Budha,
salah satu hasil dari perpaduan ini adalah aliran Tantrayana yang mana juga
dianut oleh Kertanegara.
Adapun peninggalan dari
Singosari antara lain berupa:
- · Arca Bhairawan
- · Candi Kidal
- · Dan yang paling penting adalah peninggalan berupa fakta politik dimana Bangsa Melayu di segani oleh bangsa bangsa lain di Asia Timur selama masa keemasan Singosari.
Akhir dan Keruntuhan..
Dalam rangka
mengimbangi Yuan-Monggol yang mana merupakan turunah langsung dari bangsa
Monggol yang merupakan bangsa dari pemimpin terkenal Genghish Khan dari tahun
1275 sampai 1290an, saking hebatnya
penaklukan tersebut sampai-sampai seorang utusan dikirim oleh Kaisar kubilai pada tahun 1289. Namun utusan ini
justru dipermalukan dan dikirim kembali ke China, hal initentu membuat geram sang Khan
dari Yuan-Monggol . Saat sedang mencoba untuk mengimbangi pengaruh dari
Yuan-Monggol dari Cina., tiba-tiba ipar dan sepupu dari Kertanegara, Jayakatwang berkhianat pada tahun 1292 dan
menyerang istana kertanegara. Kertanegara yang sedang merayakan upacara
keagamaan benar-benar sedang lengah dan mungkin panik sehingga dengan
mudahnya berhasil di tipu oleh Jakawatyang. Dengan taktik memancing pasukan inti dari Kertanegara dengan membagi
dua pasukan dan pasukan intinya sendiri memasuki istana Jakawatyang berhasil
membunuh Kertanegara dan merebut Istana. Sedangkan Raden Wijaya yang berhasil
mengalahkan pasukan umpan dari Jakawatyang yang menyerang dari Utara istana
melarikan diri.
Namun belum lama
berkuasa Jakawatyang akhirnya harus bertemu dengan kematiaannya di tangan para
pasukan elit yang dikirim Kubilai Khan untuk menguasai Jawa pada tahun 1293,
nama dari pemimpin pasukan monggol ini adalah Ike-Mese. Namun ternyata mereka(orang-orang
Monggol) hanya dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk menghabisi Jakawatyang. Setelah
Jakawatyang dibunuh pasukan Monggol di
serang oleh pasukan Raden Wijaya dari
Desa Majapahit. Dengan begini berakhirlah Singasari dan bangkitlah
Majapahit.
No comments:
Post a Comment